Friday, May 17, 2019

Perubahan

Are you willing to lose everything?
Are you willing to have nothing and lose everything?
Because if the answer is "no",
you will never change.


Di tengah-tengah percakapan soal apa yang didapat salah seorang sahabat saat menghadiri konferensi guru-guru Waldorf di Bangkok, ia menceritakan mengenai sebuah puisi dari satu orang yang menampar keras dirinya. Ketika puisi yang menjadi pembuka tulisan ini dibacakan kepada saya dan sahabat yang lain, rasanya jleb!!!

Perlu jeda beberapa saat untuk kami semua menyerap puisi singkat yang disampaikan olehnya. Sudah sejauh mana kami melangkah? Apakah benar-benar sudah sesuai dengan niatan awal? Apakah kita sudah memiliki kesediaan itu?

Percakapan pun berlanjut sambil saya merasakan kembali apa-apa yang sudah dan sedang terjadi. Untuk membuat sebuah perubahan, memang ada seseuatu yang harus diubah, entah ritme yang sudah dibangun perlu dihancurkan, atau menurunkan ego yang sudah tinggi untuk bisa kembali berubah menjadi lebih baik lagi. Rasa-rasanya pertanyaan yang saya ajukan beberapa minggu lalu langung terjawab.

Perubahan memang selalu datang. Tapi apakah kita semua sudah siap dengan hal tersebut? Seperti puisi di awal paragraf, apakah kita sudah siap untuk kembali ke titik nol untuk sebuah perubahan? Kembali menjadi bukan siapa-siapa atau tidak memiliki apapun.

Saya pun teringat mengenai pentingnya cerita-cerita Grimms bersaudara didongengkan untuk anak-anak walaupun ada beberapa adegan yang terlalu sadis bila dibandingkan dengan versi disneynya. Cerita ini menjadi bagus untuk anak-anak dikarenakan secara tidak sadar anak-anak belajar bahwa untuk mencapai suatu kebahagiaan akan selalu ada pengorbanan, entah dalam bentuk apapun. Hingga harapannya saat mereka dewasa kelak, meraka paham bahwa untuk mencapai suatu tahap kedewasaan ataupun sisi spiritualitas akan ada bagian manusiawi dan ego yang perlu dilepaskan.

Bukankah begitu dengan hidup, untuk menjadi lebih dewasa, kita perlu melepas sesuatu untuk mencapai sisi yang lebih baik lagi. Begitupun sebagai makhluk yang datang ke bumi dengan membawa kebijaksanaan dari dunia spiritual dan sebagai manusia terkadang kita terlalu tenggelam dalam keduniawian sehingga lupa bahwa kita pun sedang dalam perjalanan untuk kembali ke dunia spiritual dan untuk mencapai hal itu, ada suatu bagian dari keduniawian kita yang perlu dilepaskan.

Are you ready to change?

0 comments:

Post a Comment

© WANDERER 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis