Saturday, May 11, 2019

Don't grieve.
Anything you lose comes round in another form.
-Jalaluddin Rumi

Beberapa minggu ini saya sedang masygul dan pada akhirnya kembali melakukan latihan-latihan yang dapat membantu untuk kembali menjejakkan diri di tanah. Saya mulai melakukan meditasi pernafasan, membereskan dua buah nakas di kamar, serta melakukan beberapa gerakan untuk membantu saya kembali mindful

Selain latihan-latihan di atas, saya juga melakukan perawatan diri secara ke dalam. Saya kembali mengingat sebuah pesan yang disampaikan oleh seorang guru saat teacher training di Bangkok kemarin. Beliau mengingatkan bahwa saat kita sedang sangat senang maupun sedih, sebetulnya bagian dari diri yang manakah yang sedang terbangun? Karena terkadang rasa bahagia dan sakit adalah sebuah peluang dalam kehidupan untuk kita mencari tahu apa yang ingin disampaikan Tuhan melalui kebahagiaan maupun tragedi yang terjadi, sehingga kita tidak terlena di dalam sana. 

Bentuk perawatan diri yang lain adalah saya menulis jurnal mengenai kejadian serta perasaan saya pada hari itu. Ini merupakan salah satu cara untuk menyalurkan apa yang ada dipikiran supaya tidak menjadi penyakit. Selain itu saya pun membaca kembali catatan-catatan teacher training yang berhubungan dengan biographical works

Tentu melakukan semua hal ini bukan hal yang mudah. Pada saat sedang bersedih, saya pun memberikan ruang dan waktu untuk membiarkan perasaan ini timbul. Karena perasaan sedih ini merupakan perasaan yang wajar dirasakan. Toh kita tidak harus selalu terlihat bahagia. Namun, setelah beberapa saat sudah saatnya kembali ke dunia nyata. Kembali tertuju pada apa yang menjadi tujuan besar di dalam hidup: menjadi manusia yang berguna untuk sekitarnya. 

Setelah itu tak lama, Tuhan pun menjawab doa saya. Perlahan satu demi satu saya dipertemukan kembali dengan sahabat, kawan, dan teman yang membantu saya mengingat apa yang perlu saya lakukan. Serasa kembali ke jalannya. 

Saya pun yakin, bahwa niatan baik tidak pernah salah. Kalaupun ada yang hilang dari permasalahan yang kemarin saya  hadapi, seakan-akan Tuhan tidak ingin saya bersedih lama-lama. Lewat instagram, twitter, pesan singkat, dan pertemuan dengan banyak orang yang dekat dengan saya ada saja pesan-pesan yang mengingatkan untuk terus berjalan dan seperti kata-kata di paragraf paling atas, bahwa yang pergi akan kembali dengan bentuk yang berbeda, sesuatu yang lebih baik. 

0 comments:

Post a Comment

© WANDERER 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis