Saturday, June 23, 2018


This is one of my favourite carpool karaoke!! It's Paul Mc Cartney!!!  


Saturday, June 2, 2018

Pejalan yang Bertanggung Jawab


Ini merupakan tulisan kegelisahan yang mungkin juga banyak dirasakan oleh beberapa pejalan ketika berkunjung ke suatu tempat.

Saya memulai cerita ini saat saya mengunjungi sebuah acara di Makassar yang berlokasi di Benteng Rotterdam. Saat acara seperti ini dengan banyaknya anak muda yang berlalu lalang (hi young millennial!!) tentu mereka akan lebih bertanggung jawab untuk menjaga keasrian tempat khususnya dari sampah. Tapi harapan tinggal harapan, masih banyak yang meninggalkan sampahnya begitu saja.

Begitu pun saat saya mengunjungi sebuah tempat wisata alam Ramang-Ramang di daerah Maros, sekitar 30 menit dari Makassar. Untuk melihat pemandangan gunung kapur yang indah, saya harus menaiki perahu mengarungi sungai. Sedih rasanya saat awal-awal mengarungi sungai begitu mudahnya saya menemukan sampah di sana. Kebanyakan adalah botol dan kaleng minuman. Sebegitu sulitnya kah menggenggam kaleng atau botol kosong hingga menemukan tempat sampah?

Hati saya semakin mencelos ketika mengunjungi Pulau Samalona. Saya tahu mengenai pulau ini dari salah satu lagu Pandji mengenai keindahan Indonesia. Saya ingin membuktikan sendiri kecantikan Samalona. Saat menginjakkan kaki di biru toskanya air laut saya sungguh sumringah. Saya bisa menemukan banyak ikan warna warni di sini, walaupun kondisi karangnya semakin mendekati pantai semakin banyak yang memutih. Akan tetapi kebahagiaan itu sedikit berkurang saat melihat sebuah botol air mineral kemasan mengapung di air laut. Sepanjang pantai berpasir putih dan berpecahan karang saya banyak menemukan botol minuman mulai dari uc1000 hingga botol vodka, sampah plastik bekas makanan hingga styrofoam. Saat menyusuri pantai tak terhitung berapa kali saya mengambil botol, plastik dan meminggirkannya ke tumpukan sampah. 

Semakin banyaknya wisatawan yang mengunjungi suatu tempat, tentu akan menimbulkan keuntungan untuk warga sekitar, perekonomian masyarakatnya dapat berubah, namun dari sisi kebersihan dan kelestarian tempat pun menjadi berubah. Bisa menjadi lebih baik, atau seperti yang sering saya temukan, menjadi kurang terjaga. 

Bisakah kita sebagai wisatawan yang berkunjung bertanggung jawab minimal terhadap apa yang kita bawa ke tempat tersebut? Seperti semudah membuang sampah ke tempatnya. Kalaupun di sana masih kesulitan, kita dapat mendekati warung yang ada karena biasanya mereka memiliki tempat untuk membuang sampah. Kalaupun tidak ditemukan, kita dapat menyimpan dulu sampah yang kita punya hingga menemukan tempat pembuangannya. 

Saya ingat sebuah kutipan mengenai pejalan:
tidak meninggalkan apapun kecuali jejak
tidak mengambil sesuatu kecuali gambar
tidak membunuh apapun kecuali waktu
© WANDERER 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis